BISNIS LUCK - IDE BISNIS MUMPUNI DIMASA PANDEMI
Pandemi Covid 19 sudah merubah tatanan kehidupan di berbagai bidang termasuk cara berbisnis, cara bekerja, cara sekolah dan cara kita berinteraksi. Akibat perubahan tersebut ada bisnis yang tidak mampu bertahan dan ada juga bisnis yang bisa bertahan bahkan bisa bertumbuh.
Pandemi Covid-19 telah menimbulkan turbulensi perubahan yang luar biasa di segala aspek kehidupuan. Semuanya berubah, normal tidak lagi sama, karena normal sekarang adalah normal yang baru atau era new normal. VUCA - Volatility Uncertainty Complexity Ambiguity adalah keadaan yang sedemikian tidak menentu yang bukan saja disebabkan oleh pandemi, tetapi juga adanya disrupsi yaitu perubahan akibat adanya inovasi dan juga perkembangan teknologi. Jadi apa ide bisnis dimasa pandemi ini, silakan lanjut membaca artikel ini.
BISNIS LUCK - IDE BISNIS MUMPUNI DISAAT PANDEMI
Kang Mohan | Global Preneur Coach
Pandemi Covid 19 sudah merubah tatanan kehidupan di berbagai bidang termasuk cara berbisnis, cara bekerja, cara sekolah dan cara kita berinteraksi. Akibat perubahan tersebut ada bisnis yang tidak mampu bertahan dan ada juga bisnis yang bisa bertahan bahkan bisa bertumbuh. Contoh bisnis yang sulit bertahan selama masa pandemi adalah hotel, pariwasata, penerbangan, bioskop dan bisnis lainnya yang memiliki resiko paparan covid tinggi. Contoh bisnis yang bisa bertahan bahkan bertumbuh adalah bisnis yang terkait dengan kesehatan, seperti alat kesehatan, vitamin, herbal dan bisnis yang bisa segera berpindah ke online. Bila kita amati dapat disimpulkan bahwa ada bisnis yang tidak mampu bertahan selama masa pandemi dan ada bisnis yang bertahan bahkan bertumbuh di masa pandemi.
IDE BISNIS APA YANG MUMPUNI DIMASA PANDEMI?
Ide bisnis dimasa pandemi prinsipnya sama saja dengan ide bisnis pada umumnya, yang penting Laku, Untung, Cukup dan Kontinu atau LUCK.
#LUCK | LAKU
Supaya bisnis laku maka perlu dianalisa produk apa yang akan kita pasarkan dan bagaimana cara pemasarannya.
01. Mulailah dengan menganalisa kebutuhan baik primer, sekunder, tersier.
Contoh Analisa Kebutuhan :
Kebutuhan primer dimasa pandemi tetap sama yaitu sandang, pangan dan papan. Jadi ide bisnisnya bisa berupa pakaian, aksesoris, makanan, minuman, renovasi rumah. Bahkan hobipun bisa masuk dalam kategori primer selama masa pandemi, sehingga hewan peliharaan, tanaman hias bisa juga menjadi pilihan.
02. Tentukan model bisnis apa yang akan kita buat dan sesuaikan dengan kompetensi yang kita miliki. Pada umumnya bisnis dibagi menjadi tiga model, yaitu :
A. Bisnis Manufaktur (Produksi)
Bisnis ini memerlukan bahan baku dan proses produksi, contoh : produksi pakaian, makanan, minuman, dll
B. Bisnis Perdagangan
Bisnis ini memerlukan komoditas untuk dijual, sehingga kita memerlukan supplier, contoh : kelontong, toko pakaian, dll
C. Bisnis Jasa
Bisnis ini memerlukan keahlian, contoh : salon, barbershop, bengkel
03. Tentukan harga, cara menjual, dan promosinya. Untuk menentukan harga maka kita perlu menganalisa harga kompetitor (Harga Pasaran). Apa alasan pembeli lebih memilih produk kita?
Contoh : pemasaran dilakukan dengan cara online, promosi kita lakukan melalui broadcast whatsapp dan media sosial.
#LUCK | UNTUNG
Agar bisnis kita menguntungkan, maka kita mesti menganalisa selisih harga jual dengan harga pembelian atau harga produksi. Sehingga menjadi penting untuk kita memiliki supplier dengan harga lebih kompetitif dan ongkos produksi yang murah, sehingga margin yang kita miliki cukup tinggi.
Selain itu untuk meningkatkan margin, kita juga bisa meningkatkan penjualan dengan melakukup up selling dan cross selling.
Up Selling adalah menawarkan size produk seolah-olah mendapatkan bonus tambahan. Contoh : kita buat dua ukuran kecil dan besar, hanya dengan menambah Rp. 5.000,- rupiah Anda akan mendapat ukuran besar.
Cross Selling adalah dengan menawarkan produk yang lain, sehingga volume pembelian lebih besar. Contoh : Ketika ada pembeli yang membeli makanan, maka tawarkan juga minuman atau makanan lainnya.
#LUCK | CUKUP
Dalam bisis yang terpenting adalah jangan besar pasak daripada tiang, sehingga kita perlu mencatat :
1. Berapa penjualan
2. Berapa modal beli lagi
3. Berapa pengeluaran
4. Berapa Tabungan
Bila bisnis kita masih besar pasak daripada tiang maka perlu dianalisa kembali stategi laku dan untungnya.
#LUCK | KONTINU
Bisnis yang kita buat dimasa pandemi ini tentu saja harapannya bisa tetap terus berkelanjutan (kontinu) apapun situasinya.
Fase awal bisnis kita berjuang agar penjualan bertumbuh dengan berbagai kreativitas pengembangan produk atau layanan dan juga strategi pemasaran. Selanjutnya agar bisnis kita bisa berkelanjutan maka kita perlu memiki standar mutu dan standar kerja, sehingga bisnis kita bisa dilanjutkan oleh penerus kita dan juga bisa dengan mudah kita buka usaha di tempat yang baru dengan cara mencontoh standar mutu dan standar kerja yang sudah kita buat.
Selamat mencoba !
Jangan kalah apalagi menyerah, selalu ada potensi buat mereka yang cerdas, kreatif dan sabar berikhtiar dalam membangun usaha, dan jangan lupa bisnis itu Laku, Untung, Cukup dan Kontinu atau LUCK.